Kamis, 21 April 2011

Debian GNU/Linux 3.1

Pengertian Linux
-->
Linux (diucapkan lineks atau /lɪnʊks/) adalah nama yang diberikan kepada sistem operasi komputer bertipe Unix. Linux merupakan salah satu contoh hasil pengembangan perangkat lunak bebas dan sumber terbuka utama. Seperti perangkat lunak bebas dan sumber terbuka lainnya pada umumnya, kode sumber Linux dapat dimodifikasi, digunakan dan didistribusikan kembali secara bebas oleh siapapun.
Nama "Linux" berasal dari nama kernelnya (kernel Linux), yang dibuat tahun 1991 oleh Linus Torvalds. Sistemnya,  peralatan sistem dan pustakanya umumnya berasal dari sistem operasi GNU, yang diumumkan tahun 1983 oleh Richard Stallman. Kontribusi GNU adalah dasar dari munculnya nama alternatif GNU/Linux.
Linux telah lama dikenal untuk penggunaannya di server, dan didukung oleh perusahaan-perusahaan komputer ternama seperti Dell, Hewlett-Packard, IBM, Novell, Oracle Corporation, Red Hat, dan Sun Microsystems. Linux digunakan sebagai sistem operasi di berbagai macam jenis perangkat keras komputer, termasuk komputer desktop, superkomputer, dan sistem benam seperti pembaca buku elektronik, sistem permainan video (PlayStation 2, PlayStation 3 dan XBox), telepon genggam dan router. Para pengamat teknologi informatika beranggapan kesuksesan Linux dikarenakan Linux tidak bergantung kepada vendor (vendor independence), biaya operasional yang rendah, dan kompatibilitas yang tinggi dibandingkan versi UNIX tak bebas, serta faktor keamanan dan kestabilannya yang tinggi dibandingkan dengan sistem operasi lainnya seperti Microsoft Windows. Ciri-ciri ini juga menjadi bukti atas keunggulan model pengembangan perangkat lunak sumber terbuka (opensource software).
Sistem operasi Linux yang dikenal dengan istilah distribusi Linux (Linux distribution) atau distro Linux umumnya sudah termasuk perangkat-perangkat lunak pendukung seperti server web, bahasa pemrograman, basisdata, tampilan desktop (desktop environment) (seperti GNOME dan KDE), dan paket aplikasi perkantoran (office suite) seperti OpenOffice.org, KOffice, Abiword, dan Gnumeric.
Distribusi Linux yang populer di Indonesia yaitu:
-       Debian
-       Redhat
-       Mandrake
-       Caldera
-       Slackware
-       Suse
-       Corel

DEBIAN GNU / LINUX 3.1

-->
   Debian adalah sistem operasi berbasis kernel Linux. Debian termasuk salah satu sistem operasi Linux yang bebas untuk dipergunakan dengan menggunakan lisensi GNU. Debian adalah 'kernel independen', yaitu sistem operasi Debian dikembangkan murni tanpa mendasarkan pada sistem operasi yang telah ada. Debian pertama kali diperkenalkan oleh Ian Murdoch, seorang mahasiswa dari Universitas Purdue, Amerika Serikat, pada tanggal 16 Agustus 1993, Nama Debian berasal dari kombinasi nama mantan-kekasihnya Debra dan namanya Ian.


Proyek Debian tumbuh lambat pada awalnya dan merilis versi 0.9x di tahun 1994 dan 1995. Pengalihan arsitektur ke selain i386 dimulai ditahun 1995. Versi 1.x dimulai tahun 1996.
Ditahun 1996, Bruce Perens menggantikan Ian Murdoch sebagai Pemimpin Proyek. Dalam tahun yang sama pengembang debian Ean Schuessler, berinisiatif untuk membentuk Debian Social Contract dan Debian Free Software Guidelines, memberikan standar dasar komitmen untuk pengembangan distribusi debian. Dia juga membentuk organisasi "Software in Public Interest" untuk menaungi debian secara legal dan hukum.

Di akhir tahun 2000, proyek debian melakukan perubahan dalam archive dan managemen rilis. Serta di tahun yang sama para pengembang memulai konferensi dan workshop tahunan "debconf". Di April 8, 2007, Debian GNU/Linux 4.0 di rilis dengan nama kode "Etch".

-->
-     Kelebihan Debian GNU/Linux 3.1
- 


Dibuat dan didukung oleh komunitas dengan kontrol kualitas yang tinggi. Sampai saat ini, debian telah mencapai umur 13 tahun, dan tetap mandiri tanpa intervensi berarti perusahaan yang memiliki kepentingan tertentu . Selama itu pula, user mendapatkan dukungan dari user lainnya, melalui mailing list ataupun channel IRC.
-Pemaketan dan kontrol kualitas yang sangat baik dan konsisten, serta jumlah paket yang sangat besar. Setiap paket deb. telah diatur sedemikian rupa sehingga memiliki kualitas yang baik dan telah teruji.
-Model pengembangan yang sangat baik dan waktu rilis yang tidak terburu-buru.3 cabang pengembangan diantaranya yaitu:
-         Stable: telah teruji , stabil, walaupun sedikit kuno.
-         Testing (pengujian)
-         Unstable : Versi program sangat baru
Memiliki bug tracking system yang baik sebagai jembatan end user  dan developer.
Proyek Debian GNU/ Linux memiliki komitmen yang tegas untuk free software, yang merupakan bagian dari kontrak sosial debian kepada masyarakat free software.

-     Kekurangan Debian GNU/Linux 3.1
Kurangnya program proprietary populer. Karena memperjuangkan komitmen free software, maka distribusi debian GNU/Linux tidak bisa memasukkan berbagai program propietary, atau program dengan lisensi yang tidak compatibel.
Waktu rilis stable yang lama, dan kurangnya program versi baru.
Tidak ada control center terpusat berbasis GUI/TUI.
- Kurangnya dukungan akan perangkat keras. Hal ini bisa disebabkan karena masalah lisensi ataupun masalah teknis.

-->
-     Distribusi Turunan Debian:
Berikut merupakan beberapa contoh distribusi turunan debian:
-Adamain,sekuriti
-APLINUX, web/mail/dns server
-Benhur, firewall appliance
-Corel Linux, desktop, dilisensikan ke Xandros
- Debian JP, orientasi pada end user Jepang
-Demudi, multimedia
-Demolinux, Live CD
-Embedded Debian,embedded
- Esware Linux, desktop dan berbahasa spanyol
Gibraltar, firewall dan Router
- Impi Linux, desktop dan berasal dari Afrika Selatan
-Knoppix, Live CD
- Linuxin, desktop dan berbahasa spanyol
-Linspire,desktop
- Mepis,desktop
-Morphix, live CD
-RAYS LX, desktop
- Stonegate, firewall
-Storm Linux, dihentikan karena stromix technologies yang membangun bangkrut pada 2001
-Ubuntu, desktop
-Xandros, desktop

-->
Debian Port untuk Linux:
         Debian GNU/LINUX telah di-port keberbagai arsitektur berikut (telah dirilis):
- Intel X86(i386)
-SUN SPARC (sparc)
-Compaq Alpha AXP (alpha)
-Power PC (powerpc)
-ARM (arm)
-MIPS (mips dan mipsel)
-HP PA-RISC (hppa)
-Intel IA-64 (ia64)
-IBM S/390 (s390)

            Sementara, beberapa port berikut ini belum dirilis:
AMD X86-64(AMD64)
Power PC 64 (ppc64)
- Hitachi Super tt (sh)
ARM big endian (armeb)
- Renesas M32R (m32r)

-     Debian Port Untuk non Linux:
-Debian GNU/ Hurd (hurd-1386) untuk system operasi GNU hurd
-Debian GNU/net BSD (net bsd – 1386 dan net bsd-alpha) untuk system operasi net BSD
-Debian GNU/kfree BSD (kfreebsd-gnu) untuk kernel free BSD

-->
METODE INSTALASI
Instalasi menggunakan Disket
Aturlah bootable operating system BIOS pada A: (biasanya A,CDROM, C). dapat dilakukan dengan menekan tombol Page Up dan Page Down)

Instalasi Menggunakan CD-ROM
Booting dengan CD-ROM merupakan cara termudah dalam melakukan instalasi, kecuali jika kernel dalam CD-ROM tidak bisa diakses, maka anda harus menggunakan metode instalasi yang lain.

Instalasi Menggunakan Hard Disk
Booting dari system operasi yang sudah ada merupakan salah satu pilihan yang menyenangkan. Namun ada pengecualiannya jika pada proses instalasi dan hard disk ini tidak didukung oleh kernel linux, maka akan menemukan kegagalan Instalasi.

Instalasi Menggunakan NFS
Kita hanya bisa melakukan instalasi dasar Debian Linux jika menggunakan jaringan (NFS). Anda akan memerlukan rescue floppy dan driver floppy.

Untuk melakukan instalasi system dasar, kita membutuhkan dbootstrap untuk bisa mengenali konfigurasi system jaringan yang ada. Apabila dbootstrap meminta kita untuk mengisikan lokasi system berada, maka kita pilih NFS.

-->
PROSES INSTALASI
Tidak ada perbedaan yang mendasar dalam hal menggunakan media source untuk instalasi. Perbedaannya hanya pada proses awalnya, untuk langkah selanjutnya, langkah yang dilakukan adalah sama. Sekarang kita mencoba melakukan proses instalasi dengan menggunakan CD-ROM. Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:

1.     Kita mulai dengan memasukan CD 1 Debian Linux pada CD-ROM drive
2.     Selanjutnya booting computer
3.     Setelah system selesai melakukan boot, Kita akan mendapat tampilan seperti ini boot:prompt

Pada beberapa system, proses ini berlangsung dengan cepat. Kita akan melihat kotak dialog diantara tahapan menuju main menu. Program Instalasi, dbootstrap, akan memeriksa status daloam system pada setiap tahapan, sebagai pengaman jika gagal melakukan instalasi. System memungkinkan kita untuk me restart sustem tanpa khawatir akan kehilangan semua yang telah dikerjakan pada proses instalasi. Apapun yang telah kita lakukan selama proses instalasi akan tetap aman.

Selanjutnya kita akan masuk ke jendela menu untuk menuju pada konfigurasi awal.

Pada konfigurasi awal instalasi Debian Linux, Program dbootstrap akan melakukan inisialisasi perangkat yang kita punya, dilanjutkan dengan inisialisasi system konfigurasi, diantaranya Konfigurasi warna, konfigurasi keyboard, mempartisi Hard Disk, Insialisasi Partisi Linux, Konfigurasi PCMCIA, Konfigurasi Device Mode serta Konfigurasi Jaringan jika computer kita terhubung ke jaringan.
-->
Selanjutnya kita akan masuk pada instalasi system dasar. Pada tahap instalasi system dasar ini dbootstrap dapat melakukan instalasi file-file yang ada pada hard disk. Pertama-tama, dbootstrap akan menginstalasi kernel, baru kemudian instalasi file-file system dasar yang dibutuhkan oleh Linux untuk menjalankan system.

Pada saat Instalasi system dasar, Kita akan ditanyakan mengenai media instalasi yang kita gunakan. Sebagai contoh, pilihlah CD-ROM, dan kemudian tekan Enter.

Selama instalasi berjalan, kita akan melihat menu induk, Debian GNU/ Linux Installation Main Menu. Pilihan paling atas akan berubah selaras dengan jalannya proses instalasi. Ini untuk memudahkan kita melihat sejauh mana instalasi telah berjalan. Setelah instalasi pada paket program selesai, kita menginjak pada Konfigurasi Akhir.

Pada konfigurasi akhir, tahap-tahap yang dilakukan adalah Konfigurasi Time-zone, Membuat Linux Bootable Langsung dari HardDisk, Membuat Boot Floppy, Boot-Up, Seting Password Root, dan Setting PPP.

Setelah melakukan konfigurasi akhir, selanjutnya kita akan menginjak pada pemilihan paket program dan instalasi program.

Kita akan menjalankan dselect yang memungkinkan kita melakukan pemilihan paket program dan menginstalnya ke dalam hard disk. Disini kita akan dipersilahkan untuk memilih paket program sesuai kebutuhan dan keinginan. Setelah memilih program, tekan OK. Maka proses instalasipun akan berlangsung


-->
Sampai disini maka selesailah instalasi Debian Linux. Memang agak rumit dalam melakukan prosedur instalasinya jika dibandingkan dengan distribusi Linux yang lain. Namun kita tidak perlu khawatir, karena Debian belum lama ini bekerjasama dengan Corel mengeluarkan distribusi Linux terbaru bernama Corel Linux, yang sangat mudah dalam berinstalasi dan pengoprasiannya.


PERBEDAAN DEBIAN DENGAN VERSI LAIN

Lalu apa yang membuat Debian beda dengan distro-distro lain ? Berikut beberapa hal yang membedakan Debian dengan distro lain:

-Ringan:

Pertama pake Linux, biasanya untuk para pemula yang paling mudah memakai mode grafik ( X ). Saat pake Mandrake yang katanya mode grafiknya paling bagus, kesan pertama berat banget jalannya, eksekusi program lambat. Begitu juga dengan menggunakan Redhat, akan terkesan Lambat/Berat pula. Saat dibandingkan dengan menggunakan debian, hasilnya sangat menakjubkan. Untuk menjalankan mode X nya benar-benar ringan dan cepat. Faktor yang membuat Debian ringan yaitu dari segi arsitektur pembentukannya sendiri, Debian lebih suka pake UNIX soket untuk komunikasi client server.

-       APT ( Advance Package Tool ):

Salah satu hal yang mungkin membuat pusing pengguna Linux adalah masalah instalasi program Bandingkan di Windows, jika nginstall suatu program hampir 100% berhasil, di Linux beda. Linux mengenal adanya dependensi paket, satu paket program di lingkungan Linux kadang membutuhkan paket lain yang harus diinstall atau dengan kata lain ketergantungan satu program 


dengan program yang lain sangat besar, ketergantungan itu dapat berupa Library atau bentuk program biner. Jika dependensi suatu program tidak dipenuhi atau dipaksa untuk tidak dipenuhi maka program tidak dapat diinstall atau program diinstall secara paksa dengan resiko program tidak berjalan dengan baik.
-->

Oleh karena itu Debian membuat suatu sistem manajemen paket dengan nama APT ( Advance Package Tool ) Dengan menggunakan APT pengguna Debian tidak usah repot-repot ngurusin masalah dependensi paket. APT secara otomatis akan ngurusin paket apa yang dibutuhkan suatu paket yang ingin diinstall perintahnya pun sangat simple " apt-get install nama_softaware", tunggu sebentar tinggal masukin CD yang diminta. APT hampir 100% menangani masalah dependensi paket, paling nggak pengguna tidak perlu lagi menggunakan lingkungan X jika mau nginstall software

Debian juga menglompokan paket-paketnya dalam kategori-kategori tertentu misal admin berisi kumpulan program untuk proses administrasi system, base berisi paket-paket untuk dasar system Debian, net berisi program yang berhubungan dengan jaringan, lib berisi kumpulan library, devel berisi program untuk proses development, interpreter berisi program untuk bahasa pemrograman interpreter, X11 program untuk mendukung atau jalan di lingkungan X, sound berisi program yang berhubungan dengan suara, editor berisi program yang berhubungan dengan proses editing text
komunitas. Walaupun di Indonesia sendiri pengguna Debian dibilang masih sedikit tapi komunitas dunia Debian sangat kuat.


-->
-    Daftar Pustaka

www.google.com
www.yahoo.com
www.debian.org
www.infolinux.web.id
himakom.ugm.ac.id
Andi.2001.Mari Mengenal Linux.Penerbit andi & Wahana Komputer.Semarang.
Dian.Panduan praktis debian GNU/Linux 3.1.Penerbit dian Rakyat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar